|
Pengrusakan Alam Oleh PT.Nabire Baru sebelum terbitnya AMDAL |
Papales Mengabarkan/Nabire- Walaupun berulang kali pemilik ulayat Yerisiam Gua yang terbagi didalam sub suku/marga yang arealnya dikerjakan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.Nabire Baru (PT.NB) melakukan protes untuk mendapatkan keadilan akan haknya, yang dipimpin oleh mantan Kepala Suku Yerisiam Almarhum SP.HANEBORA semasa hidupnya, tak mendapatkan hasil apa-apa. Pemerintah seakan-akan tuli ketika masyarakat Yerisiam Gua menyuarakan persoalan mereka tentang investasi PT.NB ini.
Bayangkan hingga saat ini MOU (Memorandum of Understanding) sebagai pilar utama untuk memproteksi hak masyarakat adat kepada investasi ini dan begitupun sebaliknya, tak dilakukan hingga saat ini. Pekerjaan berjalan begitu saja tampa ada kesepakatan apapun yang tertuang didalam sebuah perjanjian.
Bukan hanya hak dan tuntutan masyarakat adat yang tak digubrisnya namun, aturan dan perundang-undangan di Negarapun inipun dilanggarnya seperti, melakukan aktivitas pembukaan lahan mendahului Ijin AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), bekerja mendahului Ijin HGU (Hak Guna Usaha) dan masih banyak kesalahan yang dilanggarnya, sehingga situs-situs sejarah,tempat keramat,dusun sagu,dan dusun buah alam yang seharusnya mendapatkan sortir amdal tak didapatkannya, sehingga sebagian daerah-daerah tersebut habis dibabatnya. Ketika masyarakat adat menuntut hak dan sedikit ekstrim perusahan mendiskreditkan dan memvonis perbuatannya adalah separatis, lalu pendekatan militer digunakan menjadi bemper guna mengamankannya.
Ditengah polemik ini masyarakat adatlah yang dikorbankan. Ketika rakyat mengajukan proposal hal Pendidikan,Kesehatan dan Kesejahteraan perusahan menyampaikan "No Money/Tidak Ada Uang" sungguh cerdik para investor ketika awal datang banyak dalil yang disampaikan sehingga masyarakat adat tergiur dengan gula-gula manisnya, ketika tanah berhasil didapatkannya semua tinggal janji. Masyarakat adat mau ngotot tak punya dasar perjanjian (Sungguh Cerdik Kancil KAPITALIS).
Sekarang lebih dari tragis Ketika HGU sudah didapatkan oleh PT.NB tahun 2015 ini yang sarat dengan manipulasi, perusahan kini bungkam seribuan bahasa, dan menutup diri dari dialog,proposal.dan rekonsiliasi apapun dari pihak manapun. Halamannya dijaga extra ketat oleh Pam Swakarsa Brimobda Papua. Entah ada conspirasi apa ? Semua tak tahu...............................
Yang jelas suku Yerisiam Gua, Kampung Sima Distrik Yaur, Nabire-Papua mengharapkan dukungan dari sudara-sudara Sebangsa Papua Rumpun Melanesia untuk menghapus bentuk penjajahan di atas tanah ini, Karena Suku Yerisiam Gua Diambang Kehancuran oleh Penjajahan KAPITALIS ini....
"Oerebe Ogworohoie...Odgwa Hoie...Otru Hoie"
Artinya : Bersatu Kita Kuat, Berpisah Kita Hancur
Bahasa Yaur