Gambar : Penyerahan pernyataan sikap suku besar yerisiam/waoha kepada perwakilan PT.Nabire Baru |
Nabire- Pagi tadi (Senin,19/01/2014) , Pukul
09:00 WP, Bertempat di Aula Bayangkari Polres Nabire bagian Bina Mitra (BINMAS).
Pihak Binmas menfasilitasi pertemuan antara suku besar yerisiam/suku waoha dengan
pihak PT.Nabire Baru, atas laporan Kepala Suku Besar Yerisiam. No Polisi :
B/16/I/2015/Binmas. Tentang permasalahan hak wilayah pengambilan material dan
sumber daya alam.
Dalam pertemuan tersebut, suku yerisiam/waoha
menyampikan beberapa sikap tegas, dan mendesak pihak PT.Nabire Baru untuk
merealisasikan beberapa permintaan. Dan terhitung mulai dikeluarkan pernyataan
sikap maka, aktifitas perusahan hari ini diberhentikan.
Menurut Kepala Suku Besar Yerisiam
(SP.Hanbora), pemberhentian aktivitas oleh suku besar yerisiam/suku waoha, dilapangan
akan di mulai pada hari rabu,21/01/2015. Dengan bacupan/pengawalan penanggung
jawab meliter di nabire dalam hal ini Kapolres,Dandim 1705 P/N dan Komandan Batalion 753 Arvita.
“Secara sah dan resmi aktivitas perusahan
PT.Nabire Baru sudah diberhentikan tadi, lewat pernyataan tertulis yang kami
sampaikan kepada PT.Nabire Baru disaksikan pihak kepolisian diwakili bagian
Binmas” Kata SP.Hanebora..
Lanjut…SP.Hanebora…Untuk pemberhentian
lapangan dan memasang palang pelarangan aktivitas oleh suku besar kepada
PT.Nabire Baru, akan dilakukan pada hari Rabu. Kami Besok (Selasa, 20/01/2015)
akan meminta Kapolres,Dandim dan Komandan Batalion,,,untuk mengawal kami dalam
proses penyegelan dan pemasangan palang pelarangan.
Kenapa kami meminta kapolres,dandim dan
komandan battalion untuk mengawal kami, karena, kalau kami yang melakukan
pemalangan sendiri, factor keamanannya tidak terjamin, karena pihak perusahan
akan akan mempropaganda kami dengan PAM Brimob Swakarsa yang selama ini
membekap pekerjaanya. Maka itu kami
memminta bantuan penanggung jawab meliter di daerah ini. Terang SP.Hanebora…
0 komentar :
Posting Komentar