SBY Desak Petinggi TNI dan POLRI Investigasi ke Nabire

Maraknya bisnis kayu di nabire, dengan pendapatan yang sangat menggiurkan membuat para pembisnis kayu menguasai hutan-hutan di Kabupaten Nabire.

Kerinduan Si Burung Cenderawasih

Dalam rimbunya dedaunan laksana selimut sang malam.

TNI dan POLRI Kuasai Bisnis Kayu di Nabire

Hutang Lindung Yang Kini Telah Di Kerjakan Oleh Oknum TNI dan POLRI NABIRE.

Brimob Todong Masyarakat Adat di Nabire

PAM Satuan Elit Brimob perwakilan Kabupaten Biak di areal perkebunan kelapa sawit PT.Nabire Baru di KM 16 Wami,Distrik Yaur-Nabire.

LMA Nabire Desak KAPOLDA Papua Tarik Pasukan PAM

Nabire ini bukan daerah konflik, jadi tidak perlu harus ada kehadiran anggota pam brimob di nabire.

Jumat, 30 Januari 2015

PT.Nabire Baru Dan Brimob Intimidasi Pemilik Ulayat

Foto Aktivitas Terbaru PT.Nabire Baru


Nabire- Pasca pernyataan sikap Suku Besar Yerisiam/Suku Waoha tanggal 19 januari di Binmas Mapolresta Nabire, kepada PT.Nabire Baru (PT.NB), untuk menutup perusahan dan mengentikan segala aktivitas pekerjaanya (Baca Disini : http://pusaka.or.id/demo/assets/2015/01/Yerisiam-Tutup-Perusahaan-Sawit.pdf ).


Namun hingga kini dari hasil pantauan dilapangan, PT.NB masih terus melakukan aktivitas pekerjaan dan tak mengindahkan sikap suku yerisiam. 

Perusahan malah mempolitisir dan mempropaganda pihak pemilik ulayat dengan aparat Pam Brimob Polda Papua Perwakilan Kabupaten Biak Numfor. Sejak sikap suku yerisiam disampaikan, pihak pam brimob, melakukan pengawalan ketat dengan bersenjaata lengkap terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh PT.NB, padahal masyarakat pemilik ualayat telah memberhentikan aktivitas perusahan,  juga menyurati DPRD  dan Muspida Kabupaten Nabire.


Kepala Suku Besar Yerisiam (SP.Hanebora) mengatakan; “Kami sudah menghentikan aktivitas PT.Nabire Baru beberapa waktu lalu melalui sikap tertulis kami,namun hingga kini perusahan masih melakukan aktivitasnya. Dan di Bacup oleh pihak Brimob.


Tambah SP.Hanebora; Kami juga sudah meyurati DPRD Kabupaten Nabire dan pihak muspida (Bupati,Kapolres,Dandim,Kejaksaan dan Pengadilan) kabupaten nabire, untuk menindaklanjuti sikap kami untuk menutup perusahan…Namun sudah dua minggu ini tak ada kabar dari pihak DPRD dan Muspida.


“ Mengapa pihak pemerintah dan penegak hukum terus menutup diri tentang persoalan kami Suku Besar Yerisiam ? Padahal sedang terjadi, sebuah proses intimidasi,penghilangan hak asasi manusia dan genoside kepada kami. Nanti kalau kami masyarakat melakukan perlawanan, kami dituduh lagi …seperatis,makar dan lain sebagainya… ada apa dengan semua ini …??? Keluh…SP.Hanebora


Menurut penuturan salah seorang pemilik ulayat, mengatakan siang tadi (Jumat, 30/01/2015), anggota brimob pam PT.NB, mengusir,melarang dan meneror semua pemilik ulayat yang berada areal konsensi PT.NB untuk tidak melakukan aktivitas pengergajian sisa kayu leand clearing (Penebangan) PT.NB dengan alasan; masyarakat tidak mempunyai hak atas kayu dan tanah lagi. Padahal semua kesepakatan MoU tentang tanah,kayu dan hal-hal fundamental belum diatur sema sekali.


Masyarakat pemilik ulayat beberapa saat melakukan aktivitas penggergajian, kayu hasil land clearing (Penebangan) PT.NB, karena kayu-kayu putih sisah penebangan tak dimanfaatkan dan ditelantarkan dan dikuburkan. akhirnya masyarakat mengolahnya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal perjanjian awal, pihak perusahan berjanji kayu tersebut akan diolah dan dikompensasikan kepada pemilik ulayat.


Sekedar Informasi; Sejak PT.NB melakukan aktivitas pekerjaan tahun 2010 hingga sekarang 2015. Banyak persoalan yang terjadi, antara lain; Pekerjaan mendahului amdal,Pengerusakan situs-situs peradapan pemilik ulayat,kerusakan artifak,belum adanya MoU dengan pemilik ualayat dan belum adanya HGU (Hak Guna Usaha).


Saku Besar Yerisiam sanggat mengharapkan perhatian serius dari seluruh LSM,LBH dan Lembaga-Lembaga Adat untuk menginvestigasi dan mengadvokasi persoalan suku yerisiam. Karena Suku Yerisiam Di Ambang Kehancuran…!i By.Papales

Kamis, 22 Januari 2015

Brimob Amankan PT.NB,Pekerjaan Tetap Jalan

Gambar : Anggota Brimob Saat Menahan Otis Waropen Yang Di Tuduh Anggota OPM Beberapa Waktu Lalu

Nabire- Sejak pernyataan Suku Waoha pada Suku Besar Yerisiam dibacakan pada, (Senin,19/01/2015) di bagian Bina Mitra (BINMAS) Polres Nabire, kepada PT.Nabire Baru (PT.NB), ternyata tak digubris oleh pihak perusahan. (Baca Disini : http://pusaka.or.id/suku-besar-yerisiam-nyatakan-sikap-berhentikan-segala-aktivitas-perusahaan-sawit/ )

Dari pantauan papalesmengabarkan.blogspot.com dan pemilik pemilik ulayat dilokasi perkebunan PT.NB pagi tadi (Kamis,21/01/2015) aktivitas masih terus dilakukan dengan pengawalan ketat dan bersenjata lengkap oleh Pam Brimob perusahan.

Gambar : Logo Agro Indonesia/PT.Nabire Baru


Kepala Suku Besar Yerisiam, "SP.Hanebora", saat di komfirmasi media ini; tentang informasi pengabaiaan yang di lakukan PT.NB, tentang sikap suku waoha/suku yerisiam yang tak digubris.

 SPH, mengatakan bahwa; Itu adalah bukti pelanggaran murni yang dilakukan oleh Brimob dan PT.NB, dalam mengamankan sebuah kesalahan...

" Saya tidak ambil pusing dengan, pengamanan brimob yang dilakukan di areal sawit,karena itu adalah bukti pelanggaran HAM berat. Kata SPH....

Lanjut SPH...Kami sudah sampaikan kepada pihak Muspida untuk, bersama-sama dengan kami masyarkat ulayat, untuk menutup perusahan dalam beberapa hari ini.

Kami minta seluruh LSM-LSM dan Lembaga Bantun Hukum (LBH) untuk memantau dan mengawal proses pemberhentian PT.NB.

By.Papales



Senin, 19 Januari 2015

Suku Besar Yerisiam Dan Suku Waoha Berhentikan Aktivitas Perusahan PT.Nabire Baru

Gambar : Penyerahan pernyataan sikap suku besar yerisiam/waoha kepada perwakilan PT.Nabire Baru


Nabire- Pagi tadi (Senin,19/01/2014) , Pukul 09:00 WP, Bertempat di Aula Bayangkari Polres Nabire bagian Bina Mitra (BINMAS). Pihak Binmas menfasilitasi  pertemuan  antara suku besar yerisiam/suku waoha dengan pihak PT.Nabire Baru, atas laporan Kepala Suku Besar Yerisiam. No Polisi : B/16/I/2015/Binmas. Tentang permasalahan hak wilayah pengambilan material dan sumber daya alam.

Dalam pertemuan tersebut, suku yerisiam/waoha menyampikan beberapa sikap tegas, dan mendesak pihak PT.Nabire Baru untuk merealisasikan beberapa permintaan. Dan terhitung mulai dikeluarkan pernyataan sikap maka, aktifitas perusahan hari ini diberhentikan.
Menurut Kepala Suku Besar Yerisiam (SP.Hanbora), pemberhentian aktivitas oleh suku besar yerisiam/suku waoha, dilapangan akan di mulai pada hari rabu,21/01/2015. Dengan bacupan/pengawalan penanggung jawab meliter di nabire dalam hal ini Kapolres,Dandim 1705 P/N  dan Komandan Batalion 753 Arvita. 

“Secara sah dan resmi aktivitas perusahan PT.Nabire Baru sudah diberhentikan tadi, lewat pernyataan tertulis yang kami sampaikan kepada PT.Nabire Baru disaksikan pihak kepolisian diwakili bagian Binmas” Kata SP.Hanebora..

Lanjut…SP.Hanebora…Untuk pemberhentian lapangan dan memasang palang pelarangan aktivitas oleh suku besar kepada PT.Nabire Baru, akan dilakukan pada hari Rabu. Kami Besok (Selasa, 20/01/2015) akan meminta Kapolres,Dandim dan Komandan Batalion,,,untuk mengawal kami dalam proses penyegelan dan pemasangan palang pelarangan.

Kenapa kami meminta kapolres,dandim dan komandan battalion untuk mengawal kami, karena, kalau kami yang melakukan pemalangan sendiri, factor keamanannya tidak terjamin, karena pihak perusahan akan akan mempropaganda kami dengan PAM Brimob Swakarsa yang selama ini membekap pekerjaanya.  Maka itu kami memminta bantuan penanggung jawab meliter di daerah ini. Terang SP.Hanebora…

Berikut Pernyataan Suku Besar Yerisiam/Suku Waoha :